Rabu, Oktober 03, 2007

MENANGGUH SEBUAH KERIS

Dengan ilmu tangguh , kita dapat mengenali nama-nama para Empu dan hasil karyanya yang berupa bilahan-bilahan keris, pedang, tombak, dan lain-lainnya.

Pertama-tama yang harus kita ketahui adalah tahapan zaman terlahirnya ‘keris’ itu, kemudian meneliti bahan keris, dan ciri khas sistem pembuatan keris. Ilmu untuk kepentingan itu dinamakan ‘Tangguh’.
Dengan ilmu tangguh , kita dapat mengenali nama-nama para Empu dan hasil karyanya yang berupa bilahan-bilahan keris, pedang, tombak, dan lain-lainnya.
Adapun pembagian tahapan-tahapan zaman itu adalah sebagai berikut:
1. Kuno
(Budho) tahun 125 M – 1125 M
meliputi kerajaan-kerajaan: Purwacarita, Medang Siwanda, medang Kamulan, Tulisan, Gilingwesi, Mamenang, Penggiling Wiraradya, Kahuripan dan Kediri.

2. Madyo Kuno
(Kuno Pertengahan) tahun 1126 M – 1250 M.
Meliputi kerajaan-kerajaan : Jenggala, Kediri, Pajajaran dan Cirebon.

3. Sepuh Tengah
(Tua Pertengahan) tahun 1251 M – 1459 M
Meliputi Kerajaan-kerajaan : Jenggala, Kediri, Tuban, Madura, Majapahit dan Blambangan.

4. Tengahan
(Pertengahan) tahun 1460 M – 1613 M
Meliputi Kerajaan-kerajaan : Demak, Pajang, Madiun, dan Mataram

5. Nom
(Muda) tahun 1614 M. Sampai sekarang
Meliputi Kerajaan-kerajaan : Kartasura dan Surakarta.
Telah kami ketengahkan tahapan-tahapan zaman Kerajaan yang mempunyai hubungan langsung dengan tahapan zaman Perkerisan, dengan demikian pada setiap zaman kerajaan itu terdapat beberapa orang EMPU yang bertugas untuk menciptakan keris.
Keris-keris ciptaan Empu itu setiap zaman mempunyai ciri-ciri khas tersendiri. Sehingga para Pendata benda pusaka itu tidak kebingungan.
Ciri khas terletak pada segi garap dan kwalitas besinya. Kwalitas besi merupakan ciri khas yang paling menonjol, sesuai dengan tingkat sistem pengolahan besi pada zaman itu, juga penggunaan bahan ‘Pamor’ yang mempunyai tahapan-tahapan pula. Bahan pamor yang mula-mula dipergunakan batu ‘meteor atau batu bintang’ yang dihancurkan dengan menumbuknya hingga seperti tepung kemudian kita mengenali titanium semacam besi warnanya keputihan seperti perak, besi titanium dipergunakan pula sebagai bahan pamor.
Titanium mempunyai sifat keras dan tidak dapat berkarat, sehingga baik sekali untuk bahan pamor. Sesuai dengan asalnya di Prambanan maka pamor tersebut dinamakan pamor Prambanan.
Keris dengan pamor Prambanan dapat dipastikan bahwa keris tersebut termasuk bertangguh Nom. Karena diketemukannya bahan pamor Prambanan itu pada jaman Kerajaan Mataram Kartasura (1680-1744). Bila kita telah mengetahui tangguhnya suatu keris maka kita lanjutkan dengan menelusuri Empu-Empu penciptanya.
I.Zaman Tangguh Budho (Kuno) :
1. Zaman Kerajaan Purwacarita, Empunya adalah: Mpu Hyang Ramadi,
Mpu Iskadi, Mpu Sugati, Mpu Mayang, dan Mpu Sarpadewa.
2. Zaman Kerajaan Tulis, Empunya adalah: Mpu Sukmahadi.
3. Zaman Kerajaan Medang Kamulan, Empunya adalah: Mpu Bramakedali.
4. Zaman Kerajaan Giling Wesi, Empunya adalah: MpuSaptagati dan Mpu Janggita.
5. Zaman Kerajaan Wirotho, Empunya adalah Mpu Dewayasa I.
6. Zaman Kerajaan Mamenang, Empunya adalah: Mpu Ramayadi.
7. Zaman Kerajaan Pengging Wiraradya, Empunya adalah Mpu Gandawisesa, Mpu wareng dan Mpu Gandawijaya.
8. Zaman Kerajaan Jenggala, Empunya adalah: Mpu Widusarpa dan Mpu Windudibya.
II. Tangguh Madya Kuno (Kuno Pertengahan)
1. Zaman Kerajaan Pajajaran Makukuhan, Empunya adalah: Mpu Srikanekaputra, Mpu Welang, Mpu Cindeamoh, Mpu Handayasangkala, Mpu Dewayani, Mpu Anjani, Mpu Marcu kunda, Mpu Gobang, Mpu Kuwung, Mpu Bayuaji, Mpu Damar jati, Mpuni Sumbro, dan Mpu Anjani.
III.Tangguh Sepuh Tengahan (Tua Pertengahan)
1. Zaman Kerajaan Jenggala, Empunya adalah Mpu Sutapasana.
2. Zaman Kerajaan Kediri, Empunya adalah :
3. Zaman Kerajaan Majapahit, Empunya adalah:
4. Zaman Tuban/Kerajaan Majapahit, Empunya adalah: Mpu Kuwung, Mpu Salahito, Mpu Patuguluh, Mpu Demangan, Mpu Dewarasajati, dan Mpu Bekeljati.
5. Zaman Madura/Kerajaan Majapahit, Empunya adalah: Mpu Sriloka, Mpu Kaloka, Mpu Kisa, Mpu Akasa, Mpu Lunglungan dan Mpu Kebolungan.
6. Zaman Blambangan/Kerajaan Majapahit, Empunya adalah: Mpu Bromokendali, Mpu Luwuk, Mpu Kekep, dam Mpu Pitrang.
IV. Tangguh Tengahan (Pertengahan)
1. Zaman Kerajaan Demak, Empunya adalah: Mpu Joko Supo.
2. Zaman Kerajaan Pajang, Empunya adalah Mpu Omyang, Mpu Loo Bang, Mpu Loo Ning, Mpu Cantoka, dan Japan.
3. Zaman Kerajaan Mataram, Empunya adalah: Mpu Tundung, Mpu Setrobanyu, Mpu Loo Ning, Mpu Tunggulmaya, Mpu Teposono, Mpu Kithing, Mpu Warih Anom dan Mpu Madrim.
V.Tangguh Nom (Muda)
1. Zaman Kerajaan Kartasura, Empunya adalah: Mpu Luyung I, Mpu Kasub, Mpu Luyung II, Mpu Hastronoyo, Mpu Sendang Warih, Mpu Truwongso, Mpu Luluguno, Mpu Brojoguno I, dan Mpu Brojoguno II.
2. Zaman Kerajaan/Kasunanan Surakarta, Empunya : Mpu Brojosentiko, Mpu Mangunmalelo, Mpu R.Ng. Karyosukadgo, Mpu Brojokaryo, Mpu Brojoguno III, Mpu Tirtodongso, Mpu Sutowongso, Mpu Japan I, Mpu Japan II, Mpu Singosijoyo, Mpu Jopomontro, Mpu Joyosukadgo, Mpu Montrowijoyo, Mpu Karyosukadgo I, Mpu Wirosukadgo, Mpu Karyosukadgo II, dan Mpu Karyosukadgo III.


Dibawah ini ciri-ciri sebuah keris dan tangguhnya :
===================================================================
Jenggala
Ganja Pendek, Wadidangnya tegak, ada-ada seperti punggung sapi, besi padat-halus dan hitam pekat, pamor seperti rambut putih dan sogokan tanpa pamor.

Pajajaran
Ganja Ambatok mengkurep berbulu lembut sirah cecak panjang, besi berserat dan kering, potongan bilah ramping, pamor seperti lemak / gajih, blumbangan atau pejetan lebar, sogokan agak lebar dan pendek.

Majapahit
Potongan bilah agak kecil/ramping, ganja sebit rontal kecil luwes, sirah cecak pendek dan meruncing, odo-odo tajam, besi berat dan hitam. Pamor ngrambut berserat panjang-panjang. Pasikutan keris Wingit.

Tuban
Ganja berbentuk tinggi – berbulu, sirah cecak tumpul, pamor menyebar, potongan bilah cembung dan lebar.
Bali
Ukuran bilah besar dan panjang, lebih besar dari ukuran keris jawa, besi berkilau, pamor besar halus dan berkilau.

Madura Tua

Besi kasar dan berat, sekar kacang tumpul dan pamor besar-besar / agal
Mataram Awal (Senopaten)
Bentuk ganja seperti cecak menangkap mangsa, sogokan berpamor penuh, sekar kacang seperti gelung wayang, pamor tampak kokoh, dan atas puyuan timbul/menyembul (ujung sogokan)

Mataram Kartosura
Besi agak kasar, bila ditimang agak berat, bilah lebih gemuk, ganja berkepala cicak yang meruncing

Mataram Surakarta
Bilah seperti daun singkong, besi halus, pamor menyebar, puyuan meruncing, gulu meled pada ganja pendek, odo-odo dan bagian lainnya tampak manis dan luwes.

Mataram Yogyakarta
Ganja menggantung, besi halus dan berat, pamor menyebar penuh keseluruh bagian bilah.

Minggu, September 30, 2007

Ricikan Sebuah Keris

RICIKAN SEBUAH KERIS

Nama-nama keris yang benar sesuai yang tercantum dalam arsip keraton dalam Buku yang bernama SERAT CENTINI BAB II yang ditulis oleh salah seorang pujangga yang bernama R. Ngabehi Ronggowarsito pada tahun 1675.
Keris yang ada dinusantara ini sangat banyak dan beragam, masing-masing memiliki nama yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya, bahkan satu daerah dengan daerah lain memiliki nama yang berlainan untuk satu keris yang sama. Nama-nama keris yang benar sesuai yang tercantum dalam arsip keraton dalam Buku yang bernama SERAT CENTINI BAB II yang ditulis oleh salah seorang pujangga yang bernama R. Ngabehi Ronggowarsito pada tahun 1675. Nama - nama keris tersebut memiliki beberapa tingkatan antara lain keris yang dibuat pada sebelum abad ke 10 diberi gelar Sang, keris yang dipakai sebagai pusaka keraton diberi gelar Kanjeng Kyai, keris yang dipakai oleh masyarakat umum diberi gelar Kyai dan keris yang dibuat oleh seorang Empu dan bukan dari idenya sendiri tapi dari ide Empu sebelumnya diberi gelar DAPUR. Jenis keris pun ada bermacam-macam ada yang Lurus dan ada yang Berlekuk, untuk yang Luk (Istilah keris berlekuk) mulai dari luk 3 sampai luk 29, bisa dibayangkan nama - nama keris yang ada pasti ada ribuan.
Untuk bisa mengetahui berbagai nama keris kita harus mengetahui dahulu ricikan-ricikan atau ornamen yang terdapat pada sebuah keris, ornamen tersebut antara lain
Sebuah keris pastilah memiliki ricikan sebagai dasar untuk menentukan nama dapur keris tersebut. Contoh sebuah nama dapur dan ricikannya adalah:
Dapur Tilam Upih dengan ricikan keris Lurus, terdapat pijetan dan tikel alis
Dapur Pudak Jangkung dengan ricikan keris Luk tiga, terdapat pijetan dan tikel alis, pudak sategal dan sraweyan
Dapur Pendawa Cinarita dengan riicikan Luk 5, terdapat kembang kacang, jalen, lambe gajah dua, sogokan dua, sraweyan dan greneng
Dapur Sempana dengan ricikan Luk 7, terdapat kembang kacang, jalen, lambe gajah dan greneng
Dapur Carang Soka dengan ricikan Luk 9, terdapat kembang kacang, jalen, lambe gajah dua, sogokan dua, sraweyan dan greneng
Dapur Sabukinten dengan ricikan Luk 11, terdapat kembang kacang, jalen, lambe gajah , sogokan dua, sraweyan dan greneng
Dapur Sengkelat dengan ricikan Luk 13, terdapat kembang kacang, jalen, lambe gajah dua, sogokan dua, sraweyan, ripandan, dan greneng

Contoh dapur diatas memberikan tanda bahwa detail sebuah dapur keris itu berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Dapur untuk keris lurus ada 440 buah , luk 3 , luk 5 , luk 7 , luk 9 , luk 11 , luk 13 , luk 15 , luk 17 , luk 19 , luk 21 , luk 23 , luk 25 , luk 27 , dan luk 29 jika semua dijumlahkan mungkin ribuan keris.
Jadi jika kita memiliki sebuah keris haruslah sangat berhati-hati dalam menentukan nama dapurnya, tidak perlu bingung dan tergesa-gesa karena nama-nama dapur banyak terdapat pada buku-buku keris. Akhirnya dengan mengetahui nama dapur sebuah keris kita dapat memprediksi apa sebenarnya maksud dan tujuan keris itu dipesan dan dibuat.

Keris Dari Berbagai Sudut Pandang

SEDIKIT DARI SAYA

Terima kasih atas kesediaan Anda berkunjung pada web ini. Amat tinggi penghargaan saya terhadap keinginan, kemauan dan keberanian Anda untuk bersama mempelajari budaya keris. Keberadaan Anda di depan halaman ini, dan KENYATAAN bahwa Anda ada di sini sekarang, merupakan bukti bahwa Anda adalah salah satu Entrepreneurs yang akan mampu dan berhak memperoleh pengetahuan tentang budaya keris nan adi luhung secara benar sesuai porsinya.
Ada beberapa pandangan dalam mempelajari budaya Tosan Aji khususnya keris ini, silahkan anda pahami langkah demi langkah untuk menambah wawasan dan pengalaman anda. Di atas Saya katakan "SECARA BENAR SESUAI PORSINYA" karena pengetahuan tentang keris itu dapat berasal dari berbagai macam sumber, setiap sumber berasal dari berbagai macam pakar, dan setiap pakar berdasar dari berbagai macam selera yang belum tentu sesuai dan benar pada porsi keris sebagai budaya, semoga sumber yang satu ini dapat membawa anda pada pengetahuan tentang keris secara benar sesuai porsinya. Tidak hanya segi eksoteri saja tetapi juga isoteris juga diulas secara wajar dan ilmiah.
Ini adalah pengalaman dan pengetahuan, selangkah demi selangkah, sedikit demi sedikit, harus dipahami dengan rajin dan seksama, barulah kemudian Anda akan merasakan perbedaannya dalam menilai keris-keris anda atau keris-keris yang beredar dimasyarakat. Saya tidak menjanjikan datangnya keahlian dan pemahaman dalam sekian jam atau sekian hari, tetapi kalau Anda mau memahami dan mencermati pengalaman dan pandangan tentang keris ini semoga anda menjadi mampu menilai keris dan melihat keris dari luar dan dalam secara benar. Mungkin setelah dua bulan, mungkin tiga bulan lagi, tergantung kegigihan Anda sendiri. Kemampuan Anda tidak sama dengan kemampuan orang lain, demikian pula pemahaman, semangat, ketekunan dan daya tahan kesabaran Anda. Semakin Anda tekun, semakin cepat kepandaian dan keahlian itu datang.
Keris adalah sebuah karya manusia yang diramu dari berbagai disiplin ilmu, maka tidak mudah untuk menguasainya dalam waktu yang sekejap, apalagi tanpa pengalaman yang memadai .
Semoga Tulisan ini bermanfaat.

Salam,